Sabtu, 31 Mei 2014

Tulisan IBD Etika Sosial : Pengelolan hiburan pendidikan yang tepat


Di sela sela kesempatan kali ini saya akan membahas bagaimana peranan media sosial televisi sebagai salah satu standard sorotan publik yang tentunya bersifat menghibur ataupun yang bersifat pengetahuan terhadap perkembangan pemikiran dan perilaku publik umumnya.


Di jaman yang serba sibuk dengan rutinitas kesehariannya, setiap individu tentu memerlukan sesuatu yang dapat menghibur ataupun mereleksasikan pikiran mereka dari tingkat kejenuhan tersebut. Disinilah media sosial televisi berperan penting dalam merefresh hal hal baru dalam kejenuhan pemikiran rutinitas kegiatan keseharian. Coba mybro dan Mysis pikirkan mengapa dikatakan berperan penting ? karena public semua memilikinya, mudah digunakan, da ada disetiap tempat tanpa harus pergi kesuatu tempat yang jauh untuk mengaksesnya bukan ..
Jika demikian tinggal bagaimana mengatur atau mengelola siaran apa dan kapan dapat ditayangkan ditelevisi, pengelolaan ini yang menentukan pola pikir baru dan etika baru setiap individu dalam publik. Pola pemikiran terbaru yang positif dan perilaku yang positif yang tentu kita inginkan bersama seharusnya mesti didukung oleh pengelolaan tersebut. Faktanya siaran pertelevisian Indonesia banyak lebih mementingkan keuntungan di banyak chanel dengan menayangkan banyak siaran hiburan yang tidak berbobot dan tidak mendidik di banyak waktu yang tidak tepat. Siaran sinetron yang tiap hari tayang disoremalam hari, siaran gosip selebriti di pagi hari, siaran kuis tidak berbobot dipagi siang sore hari adalah contoh materialistis pertelevisian Indonesia yang lebih melihat rating penonton dibanding aspek hiburan yang berpengetahuan. Apakah mybro Mysis setuju bahwa siaran tersebut merupakan siaran yang menghibur diwaktu yang tidak tepat dan intensitas frkuensi yang tidak tepat (terlalu banyak) ? hal ini dapat menjadikan pola pikir publik terlena akan siaran hiburan yang kurang berbobot dalam pengetahuan.
Hiburan berpengatuhan yang mendidik seharusnya yang diperbanyak intensitasnya setiap hari, selain untuk menghilangkan kejenuhan juga dapat menambah pengetahuan publik Indonesia. Selain itu pola pikir publik juga dapat mempengaruhi perilaku setiap individu berujung berbuah etika sosial yang baik dan mungkin suatu saat nanti dapat menjadi suatu kebiasaan dan dapat diteruskan keanak cucu kitaa  *upss maksudnya diteruskan ke anak cucu mybro, Mysis, dan saya tentunya J

Semoga aritikel ini bermanfaat J dan membuka wawasan pengetahuan yang baik bagi yang membacanya J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar