Tulisan IBD Etika Sosial : Pengelolan hiburan pendidikan yang tepat
Di sela sela kesempatan kali ini saya akan membahas bagaimana peranan media sosial televisi sebagai salah satu standard sorotan publik yang tentunya bersifat menghibur ataupun yang bersifat pengetahuan terhadap perkembangan pemikiran dan perilaku publik umumnya.
Di jaman yang serba sibuk dengan
rutinitas kesehariannya, setiap individu tentu memerlukan sesuatu yang dapat
menghibur ataupun mereleksasikan pikiran mereka dari tingkat kejenuhan
tersebut. Disinilah media sosial televisi berperan penting dalam merefresh hal
hal baru dalam kejenuhan pemikiran rutinitas kegiatan keseharian. Coba mybro
dan Mysis pikirkan mengapa dikatakan berperan penting ? karena public semua
memilikinya, mudah digunakan, da ada disetiap tempat tanpa harus pergi kesuatu
tempat yang jauh untuk mengaksesnya bukan ..
Jika demikian tinggal bagaimana
mengatur atau mengelola siaran apa dan kapan dapat ditayangkan ditelevisi, pengelolaan
ini yang menentukan pola pikir baru dan etika baru setiap individu dalam publik.
Pola pemikiran terbaru yang positif dan perilaku yang positif yang tentu kita
inginkan bersama seharusnya mesti didukung oleh pengelolaan tersebut. Faktanya siaran
pertelevisian Indonesia banyak lebih mementingkan keuntungan di banyak chanel
dengan menayangkan banyak siaran hiburan yang tidak berbobot dan tidak mendidik
di banyak waktu yang tidak tepat. Siaran sinetron yang tiap hari tayang disoremalam
hari, siaran gosip selebriti di pagi hari, siaran kuis tidak berbobot dipagi
siang sore hari adalah contoh materialistis pertelevisian Indonesia yang lebih
melihat rating penonton dibanding aspek hiburan yang berpengetahuan. Apakah
mybro Mysis setuju bahwa siaran tersebut merupakan siaran yang menghibur
diwaktu yang tidak tepat dan intensitas frkuensi yang tidak tepat (terlalu
banyak) ? hal ini dapat menjadikan pola pikir publik terlena akan siaran
hiburan yang kurang berbobot dalam pengetahuan.
Hiburan berpengatuhan yang
mendidik seharusnya yang diperbanyak intensitasnya setiap hari, selain untuk
menghilangkan kejenuhan juga dapat menambah pengetahuan publik Indonesia. Selain
itu pola pikir publik juga dapat mempengaruhi perilaku setiap individu berujung
berbuah etika sosial yang baik dan mungkin suatu saat nanti dapat menjadi suatu
kebiasaan dan dapat diteruskan keanak cucu kitaa *upss maksudnya diteruskan ke anak cucu mybro,
Mysis, dan saya tentunya J
Semoga aritikel ini bermanfaat J dan membuka wawasan pengetahuan yang baik bagi
yang membacanya J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar