Negara berkembang merupakan predikat yang dimiliki oleh Negara kita Negara Indonesia, suatu Negara yang pertumbuhan ekonominya tidak merata dan terbilang rendah untuk pendapatan perkapitanya.
Tapi coba kita pikir, apakah pantas Negara kita menyandang predikat tersebut ? pantas atau tidaknya tentu bergantung pada kualitas warga negara kita sendiri bukan ? kualitas dalam pekerjaan, pemikiran dan perilaku, itu yang menjadi penentu. Nah bayangkan apabila semua warga negara memiliki kualitas bagus dalam bekerja, matang dalam pemikiran, dan sempurna dalam berperilaku, maka pertumbuhan ekonomi di Indonesia akan terus meningkat stabil merata dan Indonesiapun lebih pantas menyandang predikat Negara maju. Namun sayang disayang, kenyataannya pertumbuhan pertumbuhan ekonomi di Indonesia terbilang rendah dan tidak merata sehingga Indonesia untuk saat ini memang pantas menyandang predikat Negara berkembang.
Pertumbuhan
ekonomi yang tidak merata yang hanya bertumbuh dan berkembang di kota kota
besar menciptakan suatu kondisi dimana
wilayah wilayah atau daerah daerah kecil terpencil akan terus menjadi daerah
terpencil oleh karena perputaran ekonomi diwilayah tersebut terbilang rendah
maka akan menjadi sangat sulit
infrastruktur pembangunan diwilayah tersebut. Itu bisa kita lihat di
desa desa papua, masyarakatnya yang masih tinggal di dalam rumah berbahan dasar
bersumber dari hutan, dan akses jalan jalan antar desa yang hanya menggunakan
jalan setapak ekstrem melewati hutan hutan, gunung, lembah. Mata pencaharian
masyarakatnyapun masih bersumber dari alam pula seperti berkebun, bertani dan
nelayan. Di sebagian desa desa tersebut juga masih dijumpai pertukaran barang
dengan barang, oleh karena uang sebagai alat tukar sangat sulit untuk didapat. Berbanding
terbalik dengan kota besar seperti Jakarta yang tinggi pembangunan
infrastrukturnya sehingga menjadikan kota Jakarta menjadi kota yang padat yang
memiliki gedung gedung pencakar langit. Perbandingan yang sangat ironis bukan ?
Contoh
perbandingan ironis dua wilyah antara
wilyah perkotaan dan wilayah pedesaan menciptakakan 2 (dua) tipe masyarakat di
Indonesia yaitu masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan. Mengapa ini bisa
terjadi ? sesungguhnya tiap tiap masyarakat melakukan penyesuaian diri terhadap
lingkungan sekitarnya yang sering
disebut adaptasi , ya masyarakat yang tinggal di pedesaan terpencil akan
beradaptasi dengan lingkungannya (masyarakat pedesaan), ya masyarakat yang
tinggal di perkotaan akan beradaptasi dengan lingkungannya (masyarakat
perkotaan).
Memiliki
masyarakat pedesaan yang jumlahnya sangat banyak berarti juga termasuk ciri
Negara berkembang. Indonesia masih memiliki tipe masyarakat pedesaan yang
sangat banyak jumlahnya oleh karena infrastruktur pembangunan yang sangat minim
memaksa masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut hidup apa adanya atau
seadanya. Memang masyarakat tipe jenis ini sangat mudah bersosialisasi, ikatan
kekeluargaan diantara mereka sangat kuat dan menjunjung tinggi norma adat
istiadat serta norma norma agama. Meski begitu masyarakat jenis ini perlu
dibekali modal-modal, baik modal pengetahuan dunia luar, modal materi, modal
usaha agar masyarkat jenis ini dapat mengembangkan potensi potensi yang
terpendam di dalam dirinya masing masing. Dengan dibekali modal modal tersebut selain
berguna untuk mengembangkan potensi potensi yang ada dalam dirinya, mereka juga
dapat mengembangkan mengelola potensi potensi alam diwilayah mereka sendiri
untuk dijadikan kebutuhan semua orang.
Kenapa masyarakat
desa yang dirasa untuk perlu mengembangkan potensinya ? apa kita juga sebagai
pembaca juga perlu mengembangkan potensi kita ? masyarkat desa memang dirasa
sangat perlu untuk mengembangkan potensi potensi mereka untuk mengelola wilayah
mereka karena masyarakat ini menempati wilayah yang belum dikelola dengan baik
untuk kebutuhan kepentingan seuma orang. Sedangkan kita sebagai pembaca ? ya
tentu seharusnya juga perlu untuk mengembangkan potensi potensi yang ada dalam
diri kita dengan mengembangkan atau memberi inovasi inovasi baru pada
infasrtuktur pembangungan yang telah ada atau memperbaiki infrastruktur yang
gagal. Mengapa saya sebagai penulis dapat berkata demikian ? tidak mungkin
masyarakat desa di desa desa terpencil dapat melihat tulisan ini di blog
melalui internet karena belum ada pemancar sinyal dan pengetahuan tentang
internet maka saya rasa anda sebagai pembaca merupakan termasuk golongan
masyarakat kota yang tinggal di kota dan mengakses artikel ini di kota besar
maupun kota kecil.
Masyarakat
kota merupakan masyarakat yang memiliki wilyah infrasrtuktur pembangunan
terhitung cepat waktu pembangunannya dan pembangunan itu harus berbanding lurus
dengan pengelolaannya, akan menjadi percuma bila terus membangun dan ternyata
manajemen pengelolaannya bobrok. Selain mengelola wilayah mereka sendiri, kita
sebagai masyarakat kota juga semestinya membantu teman teman kita yang tinggal
di desa desa terpencil untuk membantu mereka dalam memberi mereka modal
pengetahuan, materi, dan usaha dalam membangun infrakstruktur di tempat tinggal
mereka. Apa salahnya saling membantu jika kita dapat membantu, benar begitu J ? jika kita membantu dan berhubungan langsung
dengan mereka yang tinggal didesa tentu juga kita pasti dapat pelajaran,
pelajaran perilaku keseharian mereka yang hidup apa adanya karena kita sebagai
masyarakat kota terkenal dengan perilaku tidak pernah puas. Norma norma sopan
santun di pedasaan juga masih dijaga, seperti sopan santun antar keluarga,
contoh salah satu perilaku ini juga perlu di contoh oleh masyarakat kota seperti
kita. Masih banyak lagi pelajaran pelajaran yang mungkin di dapat apabila kita
saling membantu untuk saling mengingatkan satu sama lain. Alangkah lebih baik
bila kita maju bersama meraih masa depan yang cerah J . Sekian harapan saya.
Trimakasih
telah membaca artikel ini, kiranya bermanfaat untuk kita bersama J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar