Selasa, 05 November 2013

MASYARAKAT KOTA DAN MASYARAKAT DESA

Negara berkembang merupakan predikat yang dimiliki oleh Negara kita Negara Indonesia, suatu Negara yang pertumbuhan ekonominya tidak merata dan terbilang rendah untuk pendapatan perkapitanya.

Tapi coba kita pikir, apakah pantas Negara kita menyandang predikat tersebut ? pantas atau tidaknya tentu bergantung pada kualitas warga negara kita sendiri bukan ? kualitas dalam pekerjaan, pemikiran dan perilaku, itu yang menjadi penentu. Nah bayangkan apabila semua warga negara memiliki kualitas bagus dalam bekerja, matang dalam pemikiran, dan sempurna dalam berperilaku, maka pertumbuhan ekonomi di Indonesia akan terus meningkat stabil merata dan Indonesiapun lebih pantas menyandang predikat Negara maju. Namun sayang disayang, kenyataannya pertumbuhan pertumbuhan ekonomi di Indonesia terbilang rendah dan tidak merata sehingga Indonesia untuk saat ini memang pantas menyandang predikat Negara berkembang.

          Pertumbuhan ekonomi yang tidak merata yang hanya bertumbuh dan berkembang di kota kota besar  menciptakan suatu kondisi dimana wilayah wilayah atau daerah daerah kecil terpencil akan terus menjadi daerah terpencil oleh karena perputaran ekonomi diwilayah tersebut terbilang rendah maka akan menjadi sangat sulit  infrastruktur pembangunan diwilayah tersebut. Itu bisa kita lihat di desa desa papua, masyarakatnya yang masih tinggal di dalam rumah berbahan dasar bersumber dari hutan, dan akses jalan jalan antar desa yang hanya menggunakan jalan setapak ekstrem melewati hutan hutan, gunung, lembah. Mata pencaharian masyarakatnyapun masih bersumber dari alam pula seperti berkebun, bertani dan nelayan. Di sebagian desa desa tersebut juga masih dijumpai pertukaran barang dengan barang, oleh karena uang sebagai alat tukar sangat sulit untuk didapat. Berbanding terbalik dengan kota besar seperti Jakarta yang tinggi pembangunan infrastrukturnya sehingga menjadikan kota Jakarta menjadi kota yang padat yang memiliki gedung gedung pencakar langit. Perbandingan  yang sangat ironis bukan ?
          Contoh perbandingan ironis dua wilyah  antara wilyah perkotaan dan wilayah pedesaan menciptakakan 2 (dua) tipe masyarakat di Indonesia yaitu masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan. Mengapa ini bisa terjadi ? sesungguhnya tiap tiap masyarakat melakukan penyesuaian diri terhadap lingkungan  sekitarnya yang sering disebut adaptasi , ya masyarakat yang tinggal di pedesaan terpencil akan beradaptasi dengan lingkungannya (masyarakat pedesaan), ya masyarakat yang tinggal di perkotaan akan beradaptasi dengan lingkungannya (masyarakat perkotaan).
          Memiliki masyarakat pedesaan yang jumlahnya sangat banyak berarti juga termasuk ciri Negara berkembang. Indonesia masih memiliki tipe masyarakat pedesaan yang sangat banyak jumlahnya oleh karena infrastruktur pembangunan yang sangat minim memaksa masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut hidup apa adanya atau seadanya. Memang masyarakat tipe jenis ini sangat mudah bersosialisasi, ikatan kekeluargaan diantara mereka sangat kuat dan menjunjung tinggi norma adat istiadat serta norma norma agama. Meski begitu masyarakat jenis ini perlu dibekali modal-modal, baik modal pengetahuan dunia luar, modal materi, modal usaha agar masyarkat jenis ini dapat mengembangkan potensi potensi yang terpendam di dalam dirinya masing masing. Dengan dibekali modal modal tersebut selain berguna untuk mengembangkan potensi potensi yang ada dalam dirinya, mereka juga dapat mengembangkan mengelola potensi potensi alam diwilayah mereka sendiri untuk dijadikan kebutuhan semua orang.
Kenapa masyarakat desa yang dirasa untuk perlu mengembangkan potensinya ? apa kita juga sebagai pembaca juga perlu mengembangkan potensi kita ? masyarkat desa memang dirasa sangat perlu untuk mengembangkan potensi potensi mereka untuk mengelola wilayah mereka karena masyarakat ini menempati wilayah yang belum dikelola dengan baik untuk kebutuhan kepentingan seuma orang. Sedangkan kita sebagai pembaca ? ya tentu seharusnya juga perlu untuk mengembangkan potensi potensi yang ada dalam diri kita dengan mengembangkan atau memberi inovasi inovasi baru pada infasrtuktur pembangungan yang telah ada atau memperbaiki infrastruktur yang gagal. Mengapa saya sebagai penulis dapat berkata demikian ? tidak mungkin masyarakat desa di desa desa terpencil dapat melihat tulisan ini di blog melalui internet karena belum ada pemancar sinyal dan pengetahuan tentang internet maka saya rasa anda sebagai pembaca merupakan termasuk golongan masyarakat kota yang tinggal di kota dan mengakses artikel ini di kota besar maupun kota kecil.
Masyarakat kota merupakan masyarakat yang memiliki wilyah infrasrtuktur pembangunan terhitung cepat waktu pembangunannya dan pembangunan itu harus berbanding lurus dengan pengelolaannya, akan menjadi percuma bila terus membangun dan ternyata manajemen pengelolaannya bobrok. Selain mengelola wilayah mereka sendiri, kita sebagai masyarakat kota juga semestinya membantu teman teman kita yang tinggal di desa desa terpencil untuk membantu mereka dalam memberi mereka modal pengetahuan, materi, dan usaha dalam membangun infrakstruktur di tempat tinggal mereka. Apa salahnya saling membantu jika kita dapat membantu, benar begitu J ? jika kita membantu dan berhubungan langsung dengan mereka yang tinggal didesa tentu juga kita pasti dapat pelajaran, pelajaran perilaku keseharian mereka yang hidup apa adanya karena kita sebagai masyarakat kota terkenal dengan perilaku tidak pernah puas. Norma norma sopan santun di pedasaan juga masih dijaga, seperti sopan santun antar keluarga, contoh salah satu perilaku ini juga perlu di contoh oleh masyarakat kota seperti kita. Masih banyak lagi pelajaran pelajaran yang mungkin di dapat apabila kita saling membantu untuk saling mengingatkan satu sama lain. Alangkah lebih baik bila kita maju bersama meraih masa depan yang cerah J . Sekian harapan saya.

Trimakasih telah membaca artikel ini, kiranya bermanfaat untuk kita bersama J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar