Sabtu, 10 Oktober 2015

Ragam dan Laras Bahasa

A.Ragam Bahasa

kita dapat menyimpulkan sendiri pengertian ragam bahasa versi kita sendiri apabila kita melihat beberapa definisi menurut kamus Bahasa besar Bahasa Indonesia dan beberapa para ahli.
Berikut ini adalah beberapa definisi ragam bahasa yang dijelaskan oleh kamus besar Bahasa Indonesia dan beberapa para ahli ;


  • Deskripsi Ragam Bahasa Menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah Linguistik (Linguistik adalah ilmu tentang bahasa dan objek kajiannya adalah Bahasa) , yang merupakan variasi bahasa menurut pemakaian, yg berbeda-beda menurut topik yg dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, dan orang yg dibicarakan, serta menurut medium pembicaraan.



  • Pengertian ragam bahasa menurut Bachman(1990),
    Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda  menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara.


  • Pengertian ragam bahasa menurut Dendy Sugono(1999),
    Bahwa sehubungan dengan pemakaian bahasa Indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tak baku. Dalam situasi remi, seperti di sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi, seperti di rumah, di taman, di pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku.


  • Pengertian ragam bahasa menurut Fishman ed(1968),
    Suatu ragam bahasa, terutama ragam bahasa jurnalistik dan hukum, tidak tertutup kemungkinan untuk menggunakan bentuk kosakata ragam bahasa baku agar dapat menjadi anutan bagi masyarakat pengguna bahasa Indonesia. Dalam pada itu perlu yang perlu diperhatikan ialah kaidah tentang norma yang berlaku yang berkaitan dengan latar belakang pembicaraan (situasi pembicaraan), pelaku bicara, dan topik pembicaraan.

Jadi bisa kita simpulkan bahwa ragam bahasa adalah variasi dalam pemakaian bahasa, yaitu perbedaan penutur, media, situasi, dan bidang.
Berikut ini adalah penjelasan singkatnya:

  1. Perbedaan penutur
    Tiap-tiap individu mempunyai gaya tersendiri dalam berbahasa. Perbedaan berbahasa antarindividu disebut idiolek sedangkan perbedaan asal daerah penutur bahasa juga menyebabkan variasi berbahasa yang disebut dialek.
  2. Perbedaan media
    Perbedaan media yang digunakan dalam berbahasa menentukan pula ragam bahasa yang digunakan, sehingga bahasa lisan berbeda dengan bahasa tulisan.
  3. Perbedaan situasi.
    Situasi pada saat pembicaraan dilakukan akan sangat berpengaruh terhadap ragam bahasa yang digunakan, sehingga ragam bahasa pada situasi santai akan berbeda dengan situasi resmi.
  4. Perbedaan bidang
    Ragam bahasa yang digunakan pada bidang yang berbeda mempunyai ciri yang berbeda pula, misalnya bahasa jurnalistik berbeda dengan ragam bahasa sastra.

B.Jenis Ragam Bahasa

    Ragam Bahasa dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
A.berdasarkan situasi pemakaian.
B.berdasarkan media.

A.  Ragam Bahasa berdasarkan Situasi Pemakaian


  1. Ragam bahasa resmi (formal)
        Bahasa resmi biasanya menggunakan tata bahasa yang baik (sesuai EYD), lugas, sopan, menggunakan bahasa yang baku, baik itu dalam bahasa lisan maupun tertulis. Sesuai dengan macamnya, bahasa ini biasa digunakan dalam acara-acara formal seperti pidato kenegaraan, rapat, di dalam undang-undang dan wacana teknis, atau pada saat berbicara kepada orang yang kita hormati.
  2. Ragam Semi formal
        Ragam semiformal memiliki keunikan tersendiri, karena berciri mengikuti kaidah dan aturan yang tetap. Tetapi hanya tidak secara konsisten dilakukan pada saat tujuan tertentu. Dalam hal ini sebagai contoh yaitu bahasa jurnalistik, dimana biasanya pembaca berita, membacakan beritanya tidak selalu dengan kata-kata yang baku, melainkan kadang ditengah-tengah kata-kata baku yang mereka ucapkan terselip kata-kata yang biasa kita gunakan untuk berbicara kepada seseorang dalam hal ini berbicara santai kepada lawan bicara kita dalam membahas topik yang tidak resmi.
  3. Ragam bahasa tidak resmi (non formal)
        Ciri-ciri bahasa tidak resmi adalah kebalikan dari bahasa resmi. Biasanya digunakan oleh orang-orang yang sudah akrab, seperti antara teman dekat, antara orang tua dan anak, atau kepada kerabat dekat lainnya. Bahasa non formal tidak terikat dengan aturan apapun, karena bahasa yang digunakan adalah bahasa yang biasa mereka gunakan sehari-hari, bahkan kadang hanya mereka yang mengerti dengan apa yang mereka bicarakan.

B.  Ragam Bahasa berdasarkan Media

    Ditinjau dari media atau sarana yang digunakan untuk menghasilkan bahasa, ragam bahasa terdiri

  • Ragam bahasa lisan
  • Ragam bahasa tulis
    Bahasa yang dihasilkan melalui alat ucap (organ of speech) dengan dinamakan ragam bahasa lisan, sedangkan bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya, dinamakan ragam bahasa tulis. Jadi dalam ragam bahasa lisan, kita berurusan dengan lafal, dalam ragam bahasa tulis, kita berurusan dengan bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya.


  1. Ragam Lisan
        Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan kalimat. Namun, hal itu tidak mengurangi ciri kebakuannya. Walaupun demikian, ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan unsur-unsur di dalam kelengkapan unsur-unsur di dalam struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam baku lisan karena situasi dan kondisi pembicaraan menjadi pendukung di dalam memahami makna gagasan yang disampaikan secara lisan.
        Pembicaraan lisan dalam situasi formal berbeda tuntutan kaidah kebakuannya dengan pembicaraan lisan dalam situasi tidak formal atau santai. Jika ragam bahasa lisan dituliskan, ragam bahasa itu tidak dapat disebut sebagai ragam tulis, tetapi tetap disebut sebagai ragam lisan, hanya saja diwujudkan dalam bentuk tulis. Oleh karena itu, bahasa yang dilihat dari ciri-cirinya tidak menunjukkan ciri-ciri ragam tulis, walaupun direalisasikan dalam bentuk tulis, ragam bahasa serupa itu tidak dapat dikatakan sebagai ragam tulis. Kedua ragam itu masing-masing, ragam tulis dan ragam lisan memiliki ciri kebakuan yang berbeda.
        Ciri-ciri ragam lisan:
    a.  Memerlukan orang kedua/teman bicara;
    b.  Tergantung situasi, kondisi, ruang & waktu;
    c.  Tidak harus memperhatikan unsur gramatikal, hanya perlu intonasi serta bahasa tubuh.
    d.  Berlangsung cepat;
    e.  Sering dapat berlangsung tanpa alat bantu;
    f.   Kesalahan dapat langsung dikoreksi;
    g.  Dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik wajah serta intonasi.
    Contoh ragam lisan adalah ‘Sudah saya baca buku itu.’
  2. Ragam Tulis
        Dalam penggunaan ragam bahasa baku tulis makna kalimat yang diungkapkannya tidak ditunjang oleh situasi pemakaian, sedangkan ragam bahasa baku lisan makna kalimat yang diungkapkannya ditunjang oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan unsur kalimat. Oleh karena itu, dalam penggunaan ragam bahasa baku tulis diperlukan kecermatan dan ketepatan di dalam pemilihan kata, penerapan kaidah ejaan, struktur bentuk kata dan struktur kalimat, serta kelengkapan unsur-unsur bahasa di dalam struktur kalimat.
         Ciri-ciri ragam tulis :
    1.  Tidak memerlukan orang kedua/teman bicara;
    2.  Tidak tergantung kondisi, situasi & ruang serta waktu;
    3.  Harus memperhatikan unsur gramatikal;
    4.  Berlangsung lambat;
    5.  Selalu memakai alat bantu;
    6.  Kesalahan tidak dapat langsung dikoreksi;
    7.  Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka, hanya terbantu dengan tanda baca.
        Contoh ragam tulis adalah ’Saya sudah membaca buku itu.’

C.Pengertian Laras Bahasa

    Laras bahasa adalah kesesuaian antara bahasa dan pemakaianya. Dalam hal ini kita mengenal iklan, laras ilmiah, laras populer, laras featue, laras komik, laras sastra, yang masih dapat di bagi atas laras cerpen, laras puisi, laras novel, dan sebagainya.

D.Macam-Macam Laras Bahasa

    Macam-macam laras bahasa antara lain sebagai berikut :

  • Laras ilmiah
  • Laras sastra (puisi, cerpen, novel, dll.)
  • Laras jurnalistik (berita, editorial, iklan, dll.)
  • Laras hukum
  • Laras kedokteran
    Laras bahasa dapat digolongkan kepada dua golongan besar, yaitu laras biasa dan laras khusus.
Laras biasa ialah laras khusus yang digunakan untuk masyarakat umum seperti bidang hiburan, pengetahuan, peneranagn, dan maklumat.
    Laras khusus merujuk kepada kegunaan untuk khalayak khusus seperti ahli-ahli atau peminat dalam bidang tertentu dan pelajar-pelajar (rencana, laporan, buku).
    Pembeda utama yang membedakan antara laras biasa dengan laras khsus ialah: kosa kata, tata bahasa, dan gaya.

  • Laras Bahasa Biasa,
Laras biasa ialah laras khusus yang digunakan untuk masyarakat umum seeprti bidang hiburan, pengetahuan, peneranagn, dan maklumat. Kalimatnya sederhana, ringkas, dan padat. Contoh : Dilarang menginjak rumput.
  • Laras Bahasa Khusus
  1. Laras Bahasa Perniagaan
        Tujuannya untuk mempengaruhi atau membentuk tanggapan tertentu, atau mengubah sikap dan melakukan tindakan. Digunakan dalam iklan, tender, laporan dan sebagainya , didukung pula oleh gambar, lukisan, grafik, ilustrasi dan sebagainya.
  2. Laras Akademik
        Meliputi berbagai bidang seperti sains, teknologi, komunikasi, matematik dan sebagainya yang terletak dalam ruang lingkup pendidikan.Dalam penulisan ilmiah, misalnya penulisan thesis, penulis perlu mengikut format tertentu seperti perlu ada catatan bibiliografi (rujukan), nota kaki di bawah muka surat atau nota hujungan di penghujung setiap bab.Menggunaka istilah-istilah yang khusus kepada bidang, dan biasanya perlu dihafal. Contohnya ialah fotosintesis, pecutan, mengawan, pendebungaan dan sebagainya.
  3. Laras Bahasa Media
        Berita sebagai wacana memiliki struktur teks yang tersendiri, lain dari struktur teks fiksi, dan lain pula dari struktur teks esai dan karya ilmiah. Wartawan atau penulis koran menggunakan bahasa untuk menjelaskan sesuatu menurut cara yang paling mudah diterima sesuai dengan selera sejumlah pembaca koran.
        Tiga fitur penting yang harus ada dalam berita koran yang baik, pertama, bahasa yang digunakan mudah. kedua, gaya tulisan yang jelas dan ketuiga, isi tulisan harus akurat. Karena koran diterbitkan untuk masyarakat, maka bahasa koran haruslah sesuai dengan bahasa penggunaan orang-orang. Kalimat yang panjang, berisi beberapa klausa, menggunakan kutipan, metafora, kiasan, istilah teknik, dan sebagainya haruslah dihindari.
  4. Laras Bahasa Satra
         Memperlihatkan gaya bahasa yang menarik dan kreatif. Bahasanya dapat dalam bentuk naratif, deskriptif, preskriptif, dramatis dan puitis.
         Beberapa ciri bahasa sastra:
    ·         Kreatif dan imajinatif: mengandung arti
    ·         Mementingkan penyusunan, pengulangan, pemilihan kata
    ·         Puitis dan hidup: monolog, dialog, dan sebagainya.
    ·         Menggunakan bahas tersirat: perlambangan, kiasan, perbandingan, peribahasa, metafora, simile, , ilusi, ambpersonifikasiiguitas dan sebagainya.
    ·         Ada penyimpangan tata bahasa atau manipulasi bahasa.
  5. Laras Bahasa Agama
    Berisi istilah agama dari bahasa Arab. Struktur ayatnya banyak dipengaruhi struktur bahasa Arab. Disisipkan dengan kutipan dari al-Quran dan hadis.





Referensi :

http://www.kamusbesar.com/
http://muthiapriyanti.blogspot.co.id/2015/09/ragam-bahasa-dan-laras-bahasa.html
http://rohimzoom.blogspot.co.id/2013/12/ragam-dan-laras-bahasa.html



Tidak ada komentar:

Posting Komentar